Dalam kehidupan sehari-hari hubungan
manusia dengan manusia lain tidaklah selamanya berjalan lancar. Adakalanya
semua berjalan dengan mulus api adakalanya juga adanya kesalahpahaman,
perselisihan pertengkaran dan perselisihan antar individu dengan individu,
kelompok dengan kelompok, serta individu dengan kelompok. Lingkup kejadiannya
tidak hanhya terjadi di skala yang kecil di tingkat keluarga dan lingkungan
desa/ kelurahanpun demikian tetapi juga bisa terjadi dalam skala yang lebih
besaar lagi di tingkat nasional maupun internasional. Dalam kajian psikologi
sosial hal ini terjadi karena tidak adanya kesammaaan pandang terhadap suatu
pola prilaku pada suatu struktur kelompok sosial. Masing-masing pihak merespon rangsangan
sosial yang di terima dari lingunagan sosial, sehingga memunculkan sikap
memilih atau menghindari sesuatu
Dalam kehidupan sehari-hari dapat
dilihat bahwa bagaimana manusia baik secara orang-seorangan maupun secara
kelompok dan manusia dengan hubungannya dengan kelompoknya bertingkah laku.menurut
saya sangat pentinglah psikologi sosial di terapkan di kehidupan masayrakat
karena bisa menyatukan masyarakat tersebut. Saya mengambil contoh kehidupan
pengamen jalanan.
Sering kali kita melihat
pengamen jalanan yang berada di perempatan jalan yang setiap kita lewat pasti
kita akan di nyanyikn sebuah lagu yang sedang populer di Indonesia mereka
menyanyi dengan riang gembira terkadang juga mereka letih dan menyanyikan lagu
tersebut dengan lelah karena mereka seharian mengamen dan setiap hari mereka sealu
seperti itu di jalanan sampai kita pernah mendengar ada komunitas pengamen
jalanan (KPJ) yang biasanya mereka mengamen menyanyikan lagu dari bang Iwan
Fals. Karena dahulu sebelum Orang Indonesia (OI) sebutan bagi para pengagum
karya Iwan Fals terbangun, bang Iwan adalah salah satu dari mereka (KPJ) lah di
komunitas tersebut banyak emiliki banyak sekali ribuan bahkan jutaan pengamen
yang tersebar di seluruh Indonesia komunitas tersebut banyak diisi oleh para
kaum muda yang mereka seharusnya masih menempuh pendidikan sekolah menengah
atas (SMA) namun karena terbatasnya
biaya mereka harus turun ke jalan untuk menafkahi kehidupan sehari-hari. Mereka
selalu tabah dan tekun untuk belajar memperbaiki nada, lirik sebuah lagu
terkadang mereka juga merubah aransemen lagu yang asli dengan versi-versi yang
lain semisal dangdut, rock, jazz, klasik dan sebagainya. Dengan modal sebuah
gitar buntut mereka mempertaruhkan nasip di jalanan, terkadang mereka jalan
jalan di rumah rumah para penduduk untuk mencari nafkah. Biasanya yang
tergabung dalam pengamen jalanan hanya iseng-iseng ikut teman atau karena
mereka ingin menyambi kerja agar bisa meringankan beban orang tua. Saya punya
teman pengamen sebenarnya dia adalah putra seorang DPRD di daerah Jawa Timur.
Namun karena dia mempunyai bakat di alat musik gitar maka dia memutuskan untuk
mengamen agar bisa meringankan beban orang tua dia, suatu hari dia mengamen
paada malam hari setelah beberapa jam mengamen tanpa sepengatahuan dia ternyata
ada anggota kepolisian yang sedang mengawwasi dia atau bisa kita panggil intel.
Akahirnya dia di tangkap oleh intel tersebut dan di giring menuju DINSOS (Dinas
Sosial) di Surabaya karena dia adalah mahasiswa UNAIR jurusan Manajemen. Dari crita tersebut kita
bisa mengambil kesimpulan bahwa kehidupan sebagai pengamen tidaklah mudah
mereka berjuang melawan panasnya matahari di siang hari dan dinginnya malam.
Serta harus melawan para oknum pemerintah karena di anggap penggganggu bagi
mereka IMAM AGUS FAITSAL /12410152