Ibu, merupakan orang yang
memberikan kasih sayangnya yang tulus pada kita semenjak kita berada di dalam
kandungan. Bayangkan saja, harus berapa kali ibu kita berkorban dan berusaha
merawat kita dalam perutnya selama 9 bulan, kurang lebih. Berbagai cara akan ia
lakukan demi menjaga sang buah hati, ruh yang telah ditiupkan Malaikat dalam
janinnya.
Ibu merupakan malaikat di dunia
tanpa sayap yang selalu mengajarkan kebaikan kepada kita. Ibu sering kali
bercerita saat – saat ketika aku masih kecil. Biasanya ibu berkata “dulu, waktu
kamu masih kecil, jemari kamu lucu. Keciiill banget. Eeeh,, sekarang sudah
sebesar punya ibu ya jemarinya. Ukuran sepatu saja sudah melebihi punya ibu.”
Cara beliau menenangkanku saat menangis juga dengan gurauan seperti “aduh, kakak
kok nangis sih, padahal waktu kecil kamu nggak pernanh nangis. Kalau mau nangis
kamu biasanya menghadap ke lalgit, sambil mengusap-usap mata kamu trus kamu
bilang. Ibu, aku nggak mau nangis, nanti air mataku habis.”
Teramat banyak kenangan yang
kulewati bersama ibu. Dia menjadi sosok sahabat ketika aku sharing tentang
sahabat, teman, musuh, atapun cinta. Namun,belia juga tidak melupakan perannya
sebagai seorang ibu saat aku mebutuhkan saran dan nasihatnya.
Kasihmu yang tak pernah terbalas
sebanyak kau mengasihiku ibu. Namun semoga kelak aku bisa merawatmu dengan
kasih sayangku. J
Ringkasnya:
Seorang ibu
sangat bermakna dalam kehidupan kita, setidaknya sampai beliau mengantarkan
kita di dunia ini. Karena kasihsayangnya lah kita bisa bernafas hingga detik
ini.
Teorinya:
Attachment
(keterikatan) adalah bayi merespon seacara podsitif kepada orang tertentu,
merasa lebih baik ketika dekat dengan mereka, dan mencari mereka saat mereka
merasa ketakutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar